Relaxation & Health Care :
Cluster River Garden Blok J. No. 26 Galuhmas - Karawang
SMS/Telp : 0812-1341-7996
Email : ahliterapi@gmail.com | www.ahliterapi.com

Ini yang Perlu Segera Dilakukan Ibu Menyusui Saat Puting Lecet

Ini yang Perlu Segera Dilakukan Ibu Menyusui Saat Puting Lecet

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth

Ini yang Perlu Segera Dilakukan Ibu Menyusui Saat Puting Lecet
Foto: thinkstock

Jakarta, Puting lecet bisa saja dialami ibu menyusui, terlebih pada ibu baru. Nah, ketika ini terjadi ada beberapa hal yang baiknya segera dilakukan.

Diungkapkan konselor laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), dr Hikmah Kurniasari MKM, CIMI, puting payudara lecet umumnya disebabkan karena pelekatan yang kurang tepat.

"Sehingga, kalau payudara lecet, otomatis pertama kali ya kita perbaiki pelekatannya. Kemudian pada payudara atau putingnya sendiri, olesi dengan ASI-nya karena kan itu mengandung anti-infeksi," tutur dr Hikmah saat berbincang dengan detikHealth.

Justru, jika menggunakan obat lain misalnya yang berbentuk losion, sebelum menyusui si kecil pastinya ibu mesti membersihkan putingnya lebih dulu. Kemudian, ada pula risiko hipersensitivitas pada puting. 

dr Hikmah menambahkan, ketika puting lecet, ibu bisa tetap menyusui. Asal, pelekatan menyusui diperbaiki. Sehingga, bayi bisa mengisap dengan benar dan lecet pun bisa cepat sembuh. Dengan kata lain, saat puting lecet ibu tak perlu stop menyusu di salah satu payudara. 

Ketika tidak menyusui, justru ada risiko payudara bengkak dan produksi ASI menurun karena tidak ada rangsangan yang didapat saat bayi menyusu. Memperbaiki pelekatan diungkapkan dr Hikmah penting. Sebab, ketika pelekatan tidak diperbaiki dan lecet sudah membaik, lecet bisa kembali timbul.

"Kita bisa mencari tahu bahwa pelekatannya udah tepat atau belum, misalnya dengan konseling ke konselor atau dokter laktasi. Atau mungkin ada penyebab lain, nah itu yang mesti kita perdalam," kata dr Hikmah yang juga praktik di Tiga Generasi ini.

Beberapa waktu lalu, dr Edi Setiawan Tehuteru Sp. A(K), MHA, IBCLC mengatakan pada pelekatan yang tepat, dagu bayi dan payudara ibu menempel. Lalu saat menyusu mulut bayi terbuka selebar-lebarnya, bibirnya pun dalam keadaan terbalik (monyong). Sehingga, areola bisa masuk sebanyak-banyaknya ke mulut bayi.

Dengan memasukkan areola sebanyak-banyaknya, maka puting terletak di antara langit-langit mulut bayi yang keras dan lunak. Bayi pun menyusu dengan menggunakan lidahnya sehingga lecet pada puting bisa dihindari. Kondisi pipi bayi yang menyusu dengan benar yaitu menggembung. Jika pipi bayi 'kempot' berarti posisi ia menyusu tidak tepat hingga bisa menimbulkan risiko puting lecet.

Selain itu, dr Edi mengatakan prinsip lain posisi saat menyusui yaitu telinga, tangan, dan kaki bayi harus berada di satu garis lurus. Sebab jika tak sejajar, misalnya hanya kepala yang menghadap payudara, bayi akan merasa pegal dan tak nyaman saat menelan susu. Selain itu, siku ibu juga jangan terlalu menekan ke kepala bayi karena akan menyebabkan ia susah menelan. Sebaiknya beri ruang antara siku ibu dengan kepala bayi.

"Juga jangan biasakan memegang payudara dengan gaya gunting (menekan payudara dengan telunjuk dan jari tengah) tapi pegang menggunakan ibu jari dan telunjuk seperti sedang memegang payudara," kata dr Edi.


Diberdayakan oleh Blogger.